2. Kebaya Kerancang atau Encim – quora.com Jika Abang Jakarta menggunakan baju kadariah, maka untuk para wanita Betawi biasanya mengenakan baju kebaya kerancang atau kebaya encim. Berbeda dengan kebaya khas Jawa, kebaya encim ini memiliki bagian depan yang mengerucut/lancip. Warna baju kerancang sangat beragam, mulai dari puth, merah muda, merah, hijau, biru, hitam hingga kuning.
- Selanjutnya, untuk bagian bawah menggunakan kain batik dengan motif khas Betawi seperti gambar bunga, penari yapong, ondel-ondel dan bentuk geometri.
- Tidak lupa juga ditambah dengan aksesoris pelengkap berupa kerudung polos untuk penutup kepala.
- Biasanya warna kerudung berbeda dengan warna kebayanya agar menampilkan kesan yang mencolok.
Hal inilah yang menjadi salah satu keunikan dari pakaian adat Betawi (DKI Jakarta), Meskipun memakai kerudung, tetapi tidak menutupi sebagian rambut. Sehingga, biasanya menggunakan tata rias rambut yang dicepol kecil untuk memberikan sedikit volume di bagian kepala belakang.
Apa nama pakaian adat dari DKI Jakarta?
3. Pangsi Betawi – Pakaian adat Betawi yang satu ini sering dipakai oleh para jawara Betawi yang notabene para pendekar. Satu setel pakaian ini terdiri dari Baju Tikim dan Celana Pangsi. Hanya saja, belakangan ini pakaian ini lebih dikenal dengan Baju Pangsi. Berdasarkan catatan sejarah, Baju Tikim dan Celana Pangsi mendapatkan pengaruh dari budaya China.
- Baju Tikim berasal dari Bahasa Hokkian, yakni Tui Kim.
- Dan Celana Pangsi berasal dari Phang Si.
- Eduanya diadaptasi dari pakaian orang-orang China yang tinggal di Batavia.
- Baju Pangsi ini memiliki bentuk leher bulat seperti huruf O atau Bahasa kekiniannya O-neck.
- Disertai dengan lengan panjang, Baju Pangsi dibuat dengan ukuran yang longgar dibanding ukuran tubuh pemakainya.
Dulunya, baju ini dibuat tanpa kancing namun sekarang umumnya menggunakan kancing. Para pria Betawi mengenakan kaos putih polos sebagai lapisan dalam Baju Pangsi sehingga terkadang baju tersebut bisa dilepas kancingnya. Sedangkan Celana Pangsi merupakan celana panjang yang agak longgar sehingga tampak kebesaran.
- Warna celana disesuaikan dengan warna baju yang digunakan.
- Dulunya, pakaian adat Pangsi ini digunakan oleh laki-laki Betawi dalam kegiatan sehari-hari.
- Namun seiring perkembangan jaman, pakaian ini lebih banyak dikenakan oleh para jawara, pendekar, jagoan, main pukulan, dan petani Betawi.
- Di pinggang laki-laki Betawi, tersemat ikat pinggang yang ukurannya lebih lebar daripada ikat pinggang biasa.
Dan di lehernya, terdapat kain sarung yang dilipat rapi. Fungsi sarung ini bermacam-macam karena bisa untuk sajadah dan sarung saat sholat serta senjata saat duel. Warna Baju Pangsi Betawi ini tidak hanya hitam, namun ada juga warna merah, hijau, dan putih.
- Masing-masing warna memiliki arti tersendiri.
- Baju Pangsi berwarna putih atau krem biasanya digunakan oleh jago silat yang juga merupakan pemuka agama.
- Ilmu agama yang didpatakan oleh pesilat tersebut didapatkan dari berguru kepada Engkong Haji.
- Baju Pangsi hitam biasanya digunakan oleh para centeng.
- Dan Baju Pangsi warna merah digunakan oleh seseorang yang memiliki kemampuan silat dan ilmu agama yang tinggi sehingga tidak dapat diragukan lagi kemampuannya.
Warna baju tersebut tentunya berpengaruh pada warna atribut lainnya, misalnya peci. Warna atribut tersebut menandakan siapa orang yang memakai baju tersebut. Pada jaman dulu, siapapun yang memakai peci merah adalah orang yang diakui oleh masyarakat sebagai orang yang ilmunya sudah tinggi, tukang jalan, dan telah banyak makan asam garam alias punya banyak pengalaman.
Apa keunikan dari baju sadariah?
Pembahasan – a. Pakaian keseharian Pakaian keseharian yang dipakai oleh pria dinamakan baju sadariah, terdiri atas celana komprang dengan ukuran tanggung, sarung, sabuk berwarna hijau, dan peci berwarna merah. Untuk pakaian yang dipakai wanita terdiri atas baju kurung berwarna terang, kain batik, dan kerudung yang digunakan sebagai penutup kepala.b.
- Baju resmi atau pakaian bangsawan Pakaian yang digunakan untuk laki-laki dinamakan baju ujung serong, yang terdiri dari dalaman kemeja berwarna putih, jas tutup, batik geometris yang dikenakan dipinggang, serta celana pantolan.
- Tidak lupa dengan aksesoris sebagai pelengkap, yaitu kopyah, kuku macan, pisau raut yang diselipkan dipinggang, jam rantai, serta sepatu pantofel.
Untuk pakaian wanitanya yaitu baju kurung, kain batik, selendang dan kerudung.c. Pakaian pengantian Pakaian pengantin pria dinamakan dandanan cere haji yang terdiri dari jbah besar berwarna cerah dengan benang pernik benang keemasan, celana panjang berwarna putih, selendang yang dikenakan di dalam jas serta topi khusus yang terbuat dari sorban sebagai penutup kepala.
Apa keunikan dari Baju Cele?
Kain Cele Dalam Busana Pria Kain Kebaya Yang Merupakan Bagian Utama Pakaian Adat Wanita Maluku Kain Kebaya Yang Merupakan Bagian Utama Pakaian Adat Wanita Maluku Kain Cele Dalam Busana Pria Kain-Cele-yang-dignakan-dalam-busana-wanita Kain Kebaya Yang Merupakan Bagian Utama Pakaian Adat Wanita Maluku Pakaian Adat Maluku Kain Cele Dalam Busana Pria Kain Kebaya Yang Merupakan Bagian Utama Pakaian Adat Wanita Maluku Kain Kebaya Yang Merupakan Bagian Utama Pakaian Adat Wanita Maluku Sanggul Menjadi Salah Satu Aksesoris Penting Pada Busana Wanita Maluku Bicara mengenai keragaman budaya Indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya.
- Mulai dari acara adat, makanan, tradisi, hingga pakaian adat merupakan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
- Bagi orang awam, satu suku saja memiliki budaya yang begitu kaya dan cukup rumit untuk dipelajari, terlebih lagi seluruh suku dan etnis yang jumlahnya bisa ribuan.
- Salah satu kebudayaan yang secara jelas dapat langsung dilihat dan menjadi ciri khusus dari satu suku adalah Pakaian adat.
Pakaian adat Maluku adalah salah satu yang menarik untuk kita telaah lebih jauh lagi. Sebenarnya pakaian adat Maluku tidak hanya satu jenis karena tiap wilayah di Maluku mempunyai ciri tersendiri. Namun, kali ini kita akan menelaah lebih tentang pakaian adat Maluku secara umum dan dikenal luas di seluruh bagian wilayah Maluku.
Pakaian adat ini sebenarnya terlihat cukup sederhana, tidak serumit pakaian adat Bali atau Jawa namun tetap berkelas dan memiliki corak yang menarik. Pakaian adat ini dikenal dengan nama Baju Cele atau Kain Salele. Ciri utama Baju Cele ini adalah motif garis-garis yang membentuk bentuk kotak-kotak kecil.
Kain ini cukup tebal namun tetap nyaman untuk digunakan sehari-hari. Bagi wanita, biasanya Baju Cele dikenakan dengan kombinasi bagian lain seperti kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh beda ataupun dengan kebaya yang menjadi ciri khas pakaian wanita Indonesia.
Sedangkan bagi laki-laki, Baju Cele biasa dibentuk menyerupai jas yang dipakai santai dengan kemeja sebagai dalamannya. Untuk celananya, kaum laki-laki memakai celana panjang formal biasa yang berwarna hitam atau senada dengan Baju Cele-nya. Umumnya, warna Baju Cele adalah merah terang dengan motif emas atau perak.
Sebagai alas kaki, biasanya sepatu Vantovel hitam menjadi pilihan utama bagi kaum pria dan wanita. Bagi kaum wanita, ada beberapa hal lain yang menjadi pelengkap Pakaian Adat ini. Yang pertama adalah konde. Sebenarnya konde yang dipakai adalah konde yang serupa dengan konde di Jawa pada umumnya, hanya saja terdapat beberapa perbedaan pada aksesoris pendukung konde.
Tusuk konde yang terbuat dari atau menyerupai emas dan perak disebut Haspel. Aksesoris ini juga dipadukan dengan Kak kuping sejumlah 4 buah dan berbentuk seperti kembang. Tidak lupa sisir konde diletakkan pada bagian tengah konde. Terakhir, bunga Ron dilingkarkan pada konde dan biasanya terbuat dari gabus.
Hal menarik berikutnya yang terdapat pada pakaian adat wanita adalah kain Lenso. Kain ini sebenarnya adalah kain saputangan yang diletakkan di pundak sebagai aksesoris pakaian.
Apa ciri khas pakaian adat Betawi?
Pakaian Adat Pria Betawi – Pakaian adat Betawi tergolong simpel dan sederhana. Baju tradisional Betawi tidak mengenakan banyak aksesoris berupa perhiasan yang mencolok. Pakaian tradisional pria Betawi yang dikenakan sehari-hari biasanya terdiri dari baju koko, celana gombrang, selendang, peci, dan ikat pinggang.
Baju cele berasal dari daerah apa?
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, setiap daerah memiliki pakaian adat masing-masing. Pakaian adat pada setiap daerah juga memiliki nama yang berbeda seperti pakai adat dari daerah Papu, Kalimantan Barat dan lainnya.
- Fokus pembahasan kali ini adalah pakaian adat Baju Cele yang memiliki ciri khas dengan warna yang kontras warna merah dipadangkan denga dalaman putih dan celana hitam bagi pria.
- Baju cele adalah kain kebaya yang dikombinasikan dengan kain salele di pinggang.
- Memiliki motif berupa garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil.
Umumnya busana ini memiliki corak warna merah yang dengan nilai keceriaan, berani, dan cekatan. • KUNCI Jawaban Tema 7 Kelas 4 Halaman 72 Sampai 77 : Apa Nama Pakaian Adat Daerahmu? Pakaian adat ini banyak didasarkan dari adat Ambon, Baju cele ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara adat di Maluku, seperti acara pelantikan raja, acara cuci negeri, acara pesta negeri, acara panas pela dan lain-lain. Pakaian adat di Indonesia lengkap asal nama daerah masing-masing (Kolase / Tribunpontianak.co.id / netgoogle / sid) Daftar Pakaian Adat Daerah
Apa nama alat musik daerah DKI Jakarta?
1. Gambang Kromong – Alat musik khas dari Betawi adalah gambang kromong yang terdiri dari berbagai alat musik. Gambang kromong terdiri dari gambang, kromong, kongahyan, tehyan, sukong, ningning, suling, gendang, kecrek, kempul, jutao, dan gong. Mengutip dari budaya-indonesia.org, alat musik ini berawal dari pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) Nie Hoe Kong.
Awalnya orkes gambang kromong memadukan gamelan, gambang, kromong, dan alat musik etnis Tiong hoa seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Gambang kromong digunakan sebagai hiburan dan perayaan suku Betawi. Alat musik ini dipakai untuk mengiringi teater Lenong, acara pernikahan khas Betawi, pesta, dan upacara ritual.
Orkes gambang kromong merupakan perpaduan antara unsur pribumi dan tionghoa. Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam orkes ini adalah lagu-lagu klasik. Contohnya saja Centeh Manis Berdiri, Mas Nona, Gula Ganting, Semar Gunem, Gula Ganting, Tanjung Burung, Kula Nun Salah, dan Mawar Tumpah.