Apa nama rumah adat dki jakarta?

apa nama rumah adat dki jakarta
1. Rumah Kebaya – Rumah kebaya adalah salah satu jenis dari rumah Betawi. Rumah tersebut dinamai rumah kebaya karena memang terinspirasi dari sebuah pakaian kebaya, yaitu memiliki bentuk seperti pelana yang dilipat. Ketika dilihat dari samping lipatan itu terlihat seperti lipatan kebaya.

  1. Endati tidak terlalu populer, rumah kebaya ini diakui secara resmi sebagai rumah adat Betawi.
  2. Desain arsitektur dari rumah kebaya sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu area umum dan pribadi.
  3. Area umum terdiri dari ruang tamu dan teras.
  4. Biasanya area teras dari rumah kebaya ini identik dengan luas dengan tersedianya meja dan kursi.

Sementara di area pribadi adalah ruangan-ruangan seperti kamar, ruang makan, dapur, dan belakang rumah. Karena ini wilayah ini adalah area pribadi, maka ruangan ini pada umumnya hanya diizinkan untuk si pemilik rumah. Selain itu, rumah kebaya biasanya juga memiliki kamar khusus untuk tamu yang diberi disebut dengan paseban.

Apa nama rumah adat di DKI Jakarta?

Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan tempat berkembangnya budaya Betawi yang terkenal dengan ondel-ondel, kerak telor, dan masih banyak lagi. Kebudayaan Betawi dilindungi oleh pemerintah dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.

Sejalan dengan peraturan tersebut, pada tahun 2017 diterbitkan Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang menjelaskan ikon betawi sebagai upaya pelestarian melalui pengenalan yang menggambarkan ciri khas masyarakat Betawi dan jati diri Provinsi DKI Jakarta sebagai daya tarik wisata,

Seperti provinsi lain, masyarakat betawi memiliki rumah adat. Menurut Abdul Azis Said dalam buku Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional Toraja, rumah adat adalah suatu bangunan dengan struktur, cara pembuatan, bentuk, fungsi serta ragam hias yang memiliki ciri khas tersendiri dan diwariskan secara turun temurun untuk dapat digunakan sebagai tempat tinggal oleh penduduk sekitarnya.

Apa rumah adat Betawi?

1. Rumah Kebaya – apa nama rumah adat dki jakarta Sumber gambar: Polarumah Rumah kebaya adalah rumah adat Betawi yang resmi diakui dan terinspirasi dari kebaya. Sebab rumah adat ini memiliki bentuk atap yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya.

Rumah kebaya juga identik dengan teras yang luas dan terdapat bangku meja kursi. Artinya, orang betawi akan terbuka dan menghargai siapapun yang datang. Gigi balang dan banji merupakan ornamen identitas dari rumah adat satu ini. Gigi balang adalah papan berbentuk segitiga yang terlihat seperti gigi belalang, merupakan simbol bahwa suku Betawi menjunjung tinggi kejujuran dan kerja keras.

See also:  Bunyi sila pertama pada piagam jakarta yang diganti adalah?

Sementara banji memiliki bentuk seperti bunga matahari, yang berarti sumber kehidupan dan terang bagi penghuni sekitarnya. Terdapat are pribadi di bagian belakang, seperti ruang makan, kamar tidur, dapur, dan pekarangan rumah yang hanya boleh dilihat oleh orang-orang terdekat dari pemilik rumah.

Apa nama rumah adat Joglo?

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penting di Pulau Jawa. Selain karena hiruk-pikuk ekonominya, Provinsi ini juga tersohor karena unsur kebudayaannya yang masih terjaga, Salah satu warisan leluhur yang menjadi daya pikat provinsi ini adalah Joglo.

Apa Joglo itu? Hakekatnya Joglo adalah sebutan bagi rumah adat Jawa Tengah. Bangunan ini menarik dikaji, baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai filosofis khas Jawa. Joglo Dan Unsur Pembangunnya Sangat menarik untuk mengkaji rumah adat Jawa Tengah ini sebab kita secara langsung akan bersinggungan dengan nilai-nilai luhur.

Jadi, Joglo bukan sekedar hunian. Lebih dari itu, ia adalah simbol. Simak saja kerangka rumahnya yang berupa soko guru. Jika diamati, ada empat pilar utama yang menjadi penyangga utama rumah. Tiang utama ini masing-masing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur.

Lebih detil lagi, di dalam soko guru terdapat apa yang dikenal dengan tumpangsari yang disusun dengan pola yang terbalik dari soko guru. Jika bagian-bagiannya dibedah, maka rumah adat Jawa Tengah ini terdiri atas beberapa bagian yakni pendhopo, pringgitan dan juga omah ndalem/omah njero. Yang dimaksud dengan Pendhopo adalah bagian Joglo yang lazim dipakai untuk menjamu tetamu.

Sementara itu, Pringgitan sendiri merupakan bagian dari ruang tengah yang umum dipakai menerima tamu yang lebih dekat. Sementara itu, yang dikenal dengan istilah Omah Ndalem atau Omah Njero adalah ruang dimana keluarga bisanya bercengkrama. Ruang keluarga ini pun dibagi lagi ke dalam beberapa ruangan (kamar/senthong), yakni senthong tengah, kanan dan juga kiri.

  1. Tak hanya pembagian ruangan, beberapa fitur Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam.
  2. Sebut saja bagian pintu rumah Joglo yang berjumlah tiga.
  3. Pintu utama di tengah, dan pintu lainnya ada di kedua sisi (kanan dan kiri) rumah.Tata letak pintu ini tidak sembarangan.
  4. Ia melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang di dalam sebuah keluarga besar.
See also:  Universitas negeri di jakarta yang masuk snmptn?

Selain itu, di dalam Joglo juga dikenal sebuah ruangan khusus yang diberi nama Gedongan. Ia berperan sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat beribadah dan masih banyak lagi kegiatan sakral lainnya. Di beberapa rumah Joglo, Gedongan biasa digunakan multirangkap sebagai ruang istirahat atau tidur.

Di lain waktu, ia juga bisa dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang baru saja menikah. Simbol Status Sosial Sama seperti rumah adat di daerah lainnya, Joglo juga bisa dijadikan acuan untuk menakar status sosial seseorang. Meski diakui sebagai rumah adat Jawa Tengah, tapi tidak semua rakyat atau masyarakat Jawa Tengah memiliki rumah ini.

Mengapa? Sebab meski tampilannya cukup sederhana, namun kerumitan bahan baku serta pembuatan menjadikan proses pembangunan Joglo memakan biaya juga waktu yang melimpah. Dahulu, hanya kalangan priyayi dan bangsawan yang memiliki rumah apin ini. Kini, mereka yang bukan bangsawan tapi berduit bisa saja membangun rumah elegan dan klasik tersebut.

Rumah adat Joglo di mana?

Rumah joglo merupakan rumah adat dari suku Jawa. Rumah ini memiliki banyak jenis dengan makna berbeda-beda. Rumah Joglo dikenal sebagai rumah adat jawa.

Pintu rumah adat Betawi bernama apa?

Pintu rumah adat Betawi bernama a reng dan kaso.

Joglo adalah rumah adat dari Provinsi apa?

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penting di Pulau Jawa. Selain karena hiruk-pikuk ekonominya, Provinsi ini juga tersohor karena unsur kebudayaannya yang masih terjaga, Salah satu warisan leluhur yang menjadi daya pikat provinsi ini adalah Joglo.

Apa Joglo itu? Hakekatnya Joglo adalah sebutan bagi rumah adat Jawa Tengah. Bangunan ini menarik dikaji, baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai filosofis khas Jawa. Joglo Dan Unsur Pembangunnya Sangat menarik untuk mengkaji rumah adat Jawa Tengah ini sebab kita secara langsung akan bersinggungan dengan nilai-nilai luhur.

Jadi, Joglo bukan sekedar hunian. Lebih dari itu, ia adalah simbol. Simak saja kerangka rumahnya yang berupa soko guru. Jika diamati, ada empat pilar utama yang menjadi penyangga utama rumah. Tiang utama ini masing-masing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur.

Lebih detil lagi, di dalam soko guru terdapat apa yang dikenal dengan tumpangsari yang disusun dengan pola yang terbalik dari soko guru. Jika bagian-bagiannya dibedah, maka rumah adat Jawa Tengah ini terdiri atas beberapa bagian yakni pendhopo, pringgitan dan juga omah ndalem/omah njero. Yang dimaksud dengan Pendhopo adalah bagian Joglo yang lazim dipakai untuk menjamu tetamu.

Sementara itu, Pringgitan sendiri merupakan bagian dari ruang tengah yang umum dipakai menerima tamu yang lebih dekat. Sementara itu, yang dikenal dengan istilah Omah Ndalem atau Omah Njero adalah ruang dimana keluarga bisanya bercengkrama. Ruang keluarga ini pun dibagi lagi ke dalam beberapa ruangan (kamar/senthong), yakni senthong tengah, kanan dan juga kiri.

  1. Tak hanya pembagian ruangan, beberapa fitur Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam.
  2. Sebut saja bagian pintu rumah Joglo yang berjumlah tiga.
  3. Pintu utama di tengah, dan pintu lainnya ada di kedua sisi (kanan dan kiri) rumah.Tata letak pintu ini tidak sembarangan.
  4. Ia melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang di dalam sebuah keluarga besar.
See also:  Mall di jakarta yang murah?

Selain itu, di dalam Joglo juga dikenal sebuah ruangan khusus yang diberi nama Gedongan. Ia berperan sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat beribadah dan masih banyak lagi kegiatan sakral lainnya. Di beberapa rumah Joglo, Gedongan biasa digunakan multirangkap sebagai ruang istirahat atau tidur.

Di lain waktu, ia juga bisa dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang baru saja menikah. Simbol Status Sosial Sama seperti rumah adat di daerah lainnya, Joglo juga bisa dijadikan acuan untuk menakar status sosial seseorang. Meski diakui sebagai rumah adat Jawa Tengah, tapi tidak semua rakyat atau masyarakat Jawa Tengah memiliki rumah ini.

Mengapa? Sebab meski tampilannya cukup sederhana, namun kerumitan bahan baku serta pembuatan menjadikan proses pembangunan Joglo memakan biaya juga waktu yang melimpah. Dahulu, hanya kalangan priyayi dan bangsawan yang memiliki rumah apin ini. Kini, mereka yang bukan bangsawan tapi berduit bisa saja membangun rumah elegan dan klasik tersebut.

Adblock
detector