adjar.id – Apakah Adjarian tahu apa saja lagu daerah yang berasal dari DKI Jakarta? DKI Jakarta merupakan ibu kota Indonesia. Nah, sama seperti daerah di Indonesia lainnya, DKI Jakarta juga memiliki lagu daerah. Lagu ini biasanya menggunakan bahasa Betawi yang digunakan oleh suku Betawi.
- Suku Betawi merupakan suku Indonesia yang penduduknya menempati wilayah Jakarta dan sekitarnya, Adjarian.
- O iya, lagu-lagu daerah khas DKI Jakarta, biasanya juga menggunakan alat musik daerah khas Betawi.
- Alat musik khas dari Betawi adalah gambang kromong.
- Nah, berikut ini 17 lagu daerah DKI Jakarta.
- Simak, yuk! Baca Juga: 34 Lagu Daerah di Indonesia dan Asalnya 17 Lagu Daerah Asal DKI Jakarta 1.
Keroncong Kemayoran 2. Ondel-Ondel 3. Kelap-Kelip 4. Kicir-Kicir 5. Lenggang Kangkung 6. Jali-Jali 7. Cik Abang 8. Sirih Kuning Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Ondel-Ondel, Lagu Tradisional DKI Jakarta 9. Surilang Jot-Njotan 10. Wak-Wak Gung 11. Pepaya Pisang Jambu 12.
Abang Pulang 13. Sang Bango 14. Hujan Gerimis 15. Kompor Meleduk 16. Ronggeng Jakarta 17. Cente Manis Baca Juga: 13 Lagu Daerah Jawa Tengah, Salah Satunya Gundul Pacul Nah Adjarian, itulah beberapa lagu daerah Betawi dari DKI Jakarta, Lagu daerah ini juga memiliki karakteristik khusus yang bisa dibedakan dengan lagu-lagu daerah lainnya.
O iya, lagu daerah Betawi biasanya dapat diubah-ubah liriknya saat pementasan. Namun, nada dan beberapa baris lirik tidak akan diubah supaya mempertahankan ciri dan lagu tersebut. Tonton video di bawah ini, yuk!
Apa saja lagu daerah DKI Jakarta?
(Ilustrasi) ini lirik dan makna lagu daerah Betawi, simak ulasannya. GridKids.id – Betawi merupakan suku asli dari DKI Jakarta yang memiliki sejumlah kebudayaan populer mulai tarian hingga lagu daerah betawi, Kids. Banyak lagu daerah Betawi yang populer ke seluruh Indonesia seperti kicir-kicir.
Umumnya lagu daerah Betawi digunakan untuk mengiringi tarian atau sebuah pertunjukan seperti ondel-ondel. Tak jarang lagu daerah Betawi diputar pada acara adat, Kids. Namun, lagu daerah Betawi bukan hanya itu saja, lantas apa saja? Yuk, kita cari tahu, Berikut lirik lagu daerah Betawi dan maknanya 1. Kicir-Kicir Kicir-kicir ini lagunya Lagu lama ya tuan dari Jakarta Saya menyanyi ya tuan memang sengaja Untuk menghibur hati nan duka Burung dara burung merpati Terbang cepat ya tuan suka menyanyi Bialalah kita ya tuan suka menyanyi Badanlah sehat ya tuan hati gembira Buah manga enak rasanya Simanalagi ya tuan paling ternama siapa saya ya tuan rajin bekerja Pasti menjadi warga berguna Baca Juga: Mengenal Lagu Daerah Betawi yang Sering Dinyanyikan dan Maknanya Makna lagu daerah Betawi kincir-kincir Makna lagu yang satu ini ialah menunjukan budaya pantun melayu yang banyak dilakukan suku Betawi, Kids.
Ini karena, lagu daerah Betawi yang satu ini layaknya berpantun karena bentuk a-a-a-a dan juga a-b-a-b. Selain itu, lagu kincir-kincir juga berisikan nasihat dalam menjalani hidup harus semangat seeta bahagia meski dilanda kesulitan, Kids.2. Kelap Kelip Kelap kelip lampu di kapal anak kapal main sekoci Air mata jatuh di bantal, aduh yang dinanti belum kembali Pulau Pandan jauh di tengah di balik Pulau Angsalah Dua Hancur badan di kandung tanah amboi, budi baik terkenang jua Dalam hujan bajuku basah jalan-jalan di pinggir kali Biar kini kita berpisah sayang, lain kali jumpa kembali Makna lagu daerah Betawi kelap kelip Makna lagu daerah Betawi yang satu ini ialah kesedihan karena seseorang orang yang disayangi pergi dan belum kembali, Kids. 
Pixabay.com (Ilustrasi) ini lirik dan makna lagu daerah Betawi, simak ulasannya.
Apakah lagu ampar ampar pisang lagu daerah?
JAKARTA, iNews.id – Lagu Ampar Ampar Pisang berasal dari Kalimantan Selatan, Lagu ini menceritakan tentang pisang yang diolah dengan cara dihamparkan atau dijemur dalam proses pengolahan pisang menjadi makanan khas. Lagu Ampar-Ampar Pisang merupakan lagu daerah Indonesia berbahasa Banjar ciptaan Hamiedan AC.
Dia adalah maestro lagu daerah dari Banjar, Kalimantan Selatan. Hamiedan AC aktif berkarya pada tahun 1980-an. Beberapa lagu daerah ciptaannya dinyanyikan penyanyi cilik kenamaan saat itu seperti Ira Maya Sopha dan Puput Novel. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu pengiring dalam permainan.
Dalam permainan yang diiringi oleh lagu Ampar-Ampar Pisang itu, seiring dengan berakhirnya lagu ini maka anak terakhir yang disentuh harus melipat kakinya ibarat kaki yang buntung karena digigit bulus. Anak yang melipat kakinya tersebut berarti telah kalah dalam permainan tersebut.