Nama suku bangsa yang ada di provinsi DKI jakarta dapat dilihat di bawah ini, yakni:
Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Daerah asal suku Jawa meliputi tiga provinsi, yaitu Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di tiga provinsi tersebut, suku Jawa menjadi suku mayoritas. Ternyata di kota Jakarta suku Jawa juga merupakan suku mayoritas. Populasi suku Jawa sekitar 35,16% dari total populasi kota Jakarta.
Suku Betawi
Suku Betawi disebut-sebut sebagai suku asli Jakarta. Sebenarnya suku Betawi merupakan gabungan dari berbagai suku bangsa di Indonesia yang telah mendiami kota Jakarta semenjak era kolonial Belanda. Suku Betawi menggunakan bahasa kreol melayu yang disebut dengan bahasa Betawi. Populasi suku Betawi di Jakarta mencapai 27,65% dari total populasi kota Jakarta.
Suku Sunda
Salah satu provinsi yang berbatasan darat dengan kota Jakarta adalah provinsi Jawa Barat. Makanya tidak mengherankan kalau suku Sunda yang berasal dari Jawa Barat menjadi salah satu suku terbesar di kota Jakarta. Bahkan sebelum adanya orang Betawi, Jakarta disebut-sebut dihuni oleh orang Sunda.
Suku Tionghoa
Sebenarnya orang Tionghoa yang ada di Indonesia terdiri dari berbagai suku. Hanya saja Indonesia mengklarifikasikan mereka menjadi satu kelompok saja yang disebut Tionghoa. Jakarta sendiri ternyata memiliki populasi orang Tionghoa yang cukup besar. Sekitar 5,53% penduduk Jakarta adalah orang Tionghoa.
Suku Batak
Suku Batak merupakan suku bangsa terbesar di kota Jakarta yang berasal dari luar pulau Jawa. Suku Batak sendiri berasal dari provinsi Sumatera Utara. Populasi suku Batak sekitar 3,61% dari total populasi kota Jakarta.
Suku Minangkabau
Sama halnya seperti suku Batak, suku Minangkabau juga berasal dari luar pulau Jawa. Suku Minangkabau berasal dari provinsi Sumatera barat. Suku Minangkabau meliputi 3,18% dari total populasi kota Jakarta.
Suku Melayu
Suku Melayu juga merupakan suku bangsa yang berasal dari luar pulau Jawa. Suku melayu berasal dari berbagai provinsi, seperti provinsi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat. Dari total populasi kota Jakarta, sekitar 1,62% berasal dari suku Melayu.
Apa bahasa daerah dari suku Jawa?
Bahasa – Bahasa Jawa merupakan bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh masyarakat Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa ini dikenal mempunyai jumlah besar kata serapan dari bahasa Sanskerta, terutama ditemukan dalam sastra Jawa,
- Ini karena sejarah panjang pengaruh Hindu dan Buddha di Jawa.
- Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari.
- Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 42% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 28% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosakata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh, Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.
Apa nama bahasa daerah dari suku Sunda?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lengkapi formulir untuk didaftarkan ke daftar peserta kami. Anda akan dihubungi secara berkala dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam studi penelitian bagi Wikipedia. Anda dapat mengundurkan diri dari daftar kapan saja.
Bahasa Sunda | |
---|---|
Basa Sunda ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ | |
Tulisan Sunda dalam aksara Sunda Baku | |
Pelafalan | basa sʊnda |
Dituturkan di | Indonesia serta negara-negara dengan diaspora Sunda |
Wilayah | Utamanya bagian barat Pulau Jawa dan provinsi lainnya di Indonesia |
Etnis | Sunda |
Penutur bahasa | 42 juta penutur jati (2016) |
Rumpun bahasa | Austronesia
|
Bentuk awal | Bahasa Sunda Kuno
|
Bentuk baku | Bahasa Sunda Priangan |
Dialek | Lihat pada artikel Dialek bahasa Sunda |
Sistem penulisan | Modern : Alfabet Latin ( Alfabet bahasa Sunda ) Aksara Sunda Baku Historis : Aksara Sunda Kuno |
Status resmi | |
Diatur oleh | Lembaga Basa jeung Sastra Sunda Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Kantor Bahasa Banten |
Kode bahasa | |
ISO 639-1 | su |
ISO 639-2 | sun |
ISO 639-3 | Mencakup: sun – bahasa Sunda bac – bahasa Sunda Badui osn – bahasa Sunda Kuno |
Glottolog | sund1252 |
Linguasfer | 31-MFN-a |
Wilayah tempat bahasa Sunda adalah bahasa asli dan mayoritas Wilayah tempat bahasa Sunda adalah bahasa minoritas Komunitas diaspora Sunda yang menuturkan bahasa Sunda secara parsial | |
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA,
Siapa pendiri suku Betawi?ilustrasi ondel-ondel. (Foto: Instagram//ondel.ondel.kembarbetawi) Jakarta – Suku Betawi pasti kita tahu bahwa suku tersebut meninggali kota Jakarta, selain itu juga suku Betawi bermukim di daerah daerah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Bogor, Tanggerang yang banyak kita jumpai orang Betawi Sejarah awal mula Betawi yaitu saat pada zaman Belanda,agar tebentuknya indentitas kelompok masyarakat yang homogen dengan itu nama Betawi pun muncul, dan merupakan pemberian dari pihak Belanda. Usut punya usut, Betawi diambil dari nama Jakarta pada masa itu, yaitu Batavia. Dilansir laman resmi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Betawi terbentuk pada abad ke-17, merupakan hasil dari campuran beberapa suku bangsa seperti Bali, Sumatera, China, Arab, dan Portugis. Jakarta, yang terletak di pinggir pantai atau pesisir, dalam proses perjalanan waktu menjadi kota dagang, pusat administrasi, pusat kegiatan politik, pusat pendidikan, dan disebut kota budaya. Anggota suku atau pendatang asing yang datang mulai berdiam di Jakarta untuk waktu yang cukup lama. Etnis pendatang yang pertama kali mendiami kota ini adalah orang Melayu, Jawa, Bali, Bugis, dan Sunda. Sedangkan, orang asing yang pertama kali tinggal di kota ini adalah Portugis, Cina, Belanda, Arab, India, Inggris, dan Jerman. Unsur-unsur budaya kelompok etnik atau bangsa itu berasimilasi dan melahirkan budaya baru yang tampak dalam bahasa, kesenian, kepercayaan, cara berpakaian, makan, dan lain-lain. Sebutan suku, orang, dan kaum Betawi mulai populer pada 1918, saat Mohammad Husni Tamrin membentuk ‘Kaum Betawi’. Sejarah Betawi diawali pada masa zaman batu yang menurut Sejarawan Sagiman MD sudah ada sejak zaman neolitikum. Arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam monografinya “Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran” (1977) secara arkeologis telah memberikan bukti-bukti yang kuat dan ilmiah tentang sejarah penghuni Jakarta dan sekitarnya dari masa sebelum Tarumanagara pada abad ke-5. Dikemukakan bahwa paling tidak sejak zaman neolitikum atau batu baru (3500–3000 tahun yang lalu) daerah Jakarta dan sekitarnya di mana terdapat aliran-aliran sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah didiami oleh masyarakat manusia yang menyebar hampir di seluruh wilayah Jakarta. Dari alat-alat yang ditemukan di situs-situs itu, seperti kapak, beliung, pahat, pacul yang sudah diumpam halus dan memakai gagang dari kayu, disimpulkan bahwa masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian (mungkin semacam perladangan) dan peternakan.
Bahasa, kesenian, dan adat kepercayaan mereka sama. Dia menyebutkan berbagai sebab yang kemudian menjadikan mereka sebagai suku bangsa sendiri-sendiri.Menurut sejarah. Adblockdetector |