Sejak jaman kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Jakarta dikenal sebagai Ibukotanya. Jakarta sendiri tidak serta merta dijadikan sebagai Ibu Kota, ada banyak pertimbangan baik secara historis maupun lainnya. Lalu hal apa saja yang mendasari Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia? Dalam sejarahnya, Jakarta telah berdiri sejak 1527.
- Hari kelahiran Jakarta ditetapkan tanggal 22 Juni 1527 berdasarkan surat keputusan Dewan Perwakilan Kota Sementara Djakarta Raja pada 23 Februari 1956.
- Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama kota “Jakarta Toku-betsushi” diganti menjadi Jakarta.
- Sebagai tindak lanjut proklamasi, pada 19 September 1945, pemerintah membentuk Pemerintahan (Peralihan) Djakarta Raja.
Presiden Soekarno menunjuk Soewirjo sebagai Wali Kota Jakarta Raya. Dialah pemimpin pertama Jakarta setelah kemerdekaan. Meski demikian, Ibu kota Indonesia sempat dipindah ke Yogyakarta pada 1946 karena situasi politik yang memanas. Tiga tahun kemudian, ibu kota dipindah sementara ke Bukittingi, Sumatera Barat.
Penetapan Jakarta Sebagai Ibu kota Indonesia Secara konstitusional, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964. Jakarta telah menjadi pusat pemerintahan sejak masih bernama Batavia pada masa Hindia Belanda. Pada awal abad ke-20 ada upaya oleh Pemerintahan Hindia Belanda untuk mengubah lokasi ibu kota dari Batavia ke Bandung, walaupun gagal karena Depresi Besar dan Perang Dunia II.
Baca juga: Mengenal Ibu kota Malaysia Sesuai dengan UU No.10 Tahun 1964 yang berlaku surut pada 22 Juni 1964, berikut alasan yang menjadikan penetapan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia, antara lain:
- Pemilihan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya sebagai Ibu kota dikarenakan sudah termasyhur dan dikenal.
- Jakarta merupakan kota pencetus Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
- Jakarta sebagai pusat penggerak segala kegiatan.
- Jakarta merupakan kota pemersatu dari pada seluruh aparat, revolusi dan penyebar ideologi Panca Sila ke seluruh penjuru dunia.
Penetapan tersebut sesuai dengan pasal 4 ayat 1 UU No.10 Tahun 1964 yang berbunyi: “Bahwa dianggap perlu, Daerah khusus Ibu-Kota Jakarta Raya dengan Undangundang dinyatakan dengan tegas tetap sebagai Ibu-Kota Negara Republik Indonesia dengan nama JAKARTA, mengingat telah termasyhur dan dikenal, serta kedudukannya yang, karena merupakan kota pencetusan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan pusat penggerak segala kegiatan, serta merupakan kota pemersatu dari pada seluruh aparat, revolusi dan penyebar ideologi Panca Sila keseluruh penjuru dunia”.
- Perjalanan Jakarta Sebagai Ibu Kota Indonesia Ibu kota Indonesia sempat dipindah ke Yogyakarta pada 1946 karena situasi politik yang memanas.
- Tiga tahun kemudian, ibu kota dipindah sementara ke Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Pada 1949, ibu kota Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta dan 1950 dipindah lagi ke Jakarta.
Status Jakarta masih daerah swatantra (otonomi) dan menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Apakah Jakarta itu kota atau provinsi?
Tak kenal maka tak sayang. Sudahkah Anda mengenal kota Jakarta dengan baik? Pada 22 Juni 2021, Jakarta resmi berusia 494 tahun. Pastinya Jakarta menyimpan banyak sejarah serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui. Mari simak fakta-fakta kota Jakarta yang buat encang dan encing semakin cinta.
Ota yang Juga Jadi Provinsi Tidak banyak yang tahu kalau kota Jakarta sempat masuk dalam provinsi Jawa Barat, tepatnya sejak Hari Kemerdekaan hingga tahun 1959. Sejak itu, Presiden RI Soekarno menetapkan Soemarno Sosroatmodjo sebagai Gubernur Jakarta yang pertama. Sebagai ibukota Indonesia, Soekarno juga menyematkan status spesial bagi kota kesayangan kita ini, yakni Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sejak tahun 1961.
Karenanya, banyak juga masyarakat yang bingung, apakah Jakarta itu kota atau provinsi? Jawabannya, kota dan provinsi sekaligus! Sudah Gonta-Ganti Nama Ternyata Jakarta yang terus mengalami perubahan infrastruktur juga sering mengalami pergantian nama.
- Mungkin Anda selama ini hanya menyebut ibukota Indonesia dengan sebutan Jakarta, padahal sebenarnya nama resminya bukan itu.
- Sejak tahun 1999, dengan diberlakukannya UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, kota ini diberi nama Pemerintah Provinsi DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta.
Namanya lumayan panjang, ya? Sebelumnya, kota Jakarta ini tercatat sudah gonta-ganti nama sebanyak 13 kali. Nama pertamanya adalah Sunda Kelapa yang resmi digunakan sebelum direbut oleh Fatahillah di tahun 1927. Kemudian, namanya berganti menjadi Jayakarta yang menginspirasi nama Jakarta sekarang ini.
Beberapa nama Jakarta yang pernah digunakan antara lain Stad Batavia, Jakarta Toko Betsu Shi, dan Kota Praja Djakarta Raya. Ada Lebih dari 100 Pulau di Jakarta Kota Jakarta yang dipandang sebagai kota metropolitan juga layak disebut sebagai kota yang punya banyak pulau. Saat Anda rindu bersantai di pantai atau ingin snorkeling di laut lepas, Anda tidak perlu pergi jauh-jauh ke Bali atau Raja Ampat.
Sebagai provinsi, DKI Jakarta juga mencakup Kabupaten Kepulauan Seribu yang terdiri dari 110 pulau. Tidak heran kalau Jakarta sering sekali dianggap sebagai destinasi wisata Indonesia yang sangat lengkap. Untuk bisa berlibur ke Kepulauan Seribu, Anda hanya perlu menempuh jarak 20 menit sampai 3,5 jam dengan menaiki kapal ferry kayu atau speedboat,
- Di sekitar Muara Karang juga ada banyak travel agent yang menjual paket wisata ke Kepulauan Seribu dengan harga di bawah Rp1 juta per orang.
- Ota dengan Ratusan Mall Mau berbelanja di toko-toko kenamaan? Atau mungkin lelah menelusuri Jakarta di bawah teriknya matahari? Tidak perlu khawatir karena kota Jakarta punya lebih dari 100 mall untuk menjawab segala kebutuhan Anda.
Bahkan, Jakarta menjadi kota dengan mall terbanyak di dunia versi Local Guides Connect yang mencatat ada lebih dari 200 mall di kota ini. Di mana pun Anda berada di Jakarta, rasanya Anda bisa sampai ke mall dalam jarak tempuh 30 menit saja. Beberapa mall bahkan memiliki atraksi khusus seperti ice skating rink, taman outdoor, balai pertemuan, roller coaster, dan lahan shooting range,
Berapa kali kota Jakarta diganti nama?
Tak kenal maka tak sayang. Sudahkah Anda mengenal kota Jakarta dengan baik? Pada 22 Juni 2021, Jakarta resmi berusia 494 tahun. Pastinya Jakarta menyimpan banyak sejarah serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui. Mari simak fakta-fakta kota Jakarta yang buat encang dan encing semakin cinta.
- Ota yang Juga Jadi Provinsi Tidak banyak yang tahu kalau kota Jakarta sempat masuk dalam provinsi Jawa Barat, tepatnya sejak Hari Kemerdekaan hingga tahun 1959.
- Sejak itu, Presiden RI Soekarno menetapkan Soemarno Sosroatmodjo sebagai Gubernur Jakarta yang pertama.
- Sebagai ibukota Indonesia, Soekarno juga menyematkan status spesial bagi kota kesayangan kita ini, yakni Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sejak tahun 1961.
Karenanya, banyak juga masyarakat yang bingung, apakah Jakarta itu kota atau provinsi? Jawabannya, kota dan provinsi sekaligus! Sudah Gonta-Ganti Nama Ternyata Jakarta yang terus mengalami perubahan infrastruktur juga sering mengalami pergantian nama.
Mungkin Anda selama ini hanya menyebut ibukota Indonesia dengan sebutan Jakarta, padahal sebenarnya nama resminya bukan itu. Sejak tahun 1999, dengan diberlakukannya UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, kota ini diberi nama Pemerintah Provinsi DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta.
Namanya lumayan panjang, ya? Sebelumnya, kota Jakarta ini tercatat sudah gonta-ganti nama sebanyak 13 kali. Nama pertamanya adalah Sunda Kelapa yang resmi digunakan sebelum direbut oleh Fatahillah di tahun 1927. Kemudian, namanya berganti menjadi Jayakarta yang menginspirasi nama Jakarta sekarang ini.
Beberapa nama Jakarta yang pernah digunakan antara lain Stad Batavia, Jakarta Toko Betsu Shi, dan Kota Praja Djakarta Raya. Ada Lebih dari 100 Pulau di Jakarta Kota Jakarta yang dipandang sebagai kota metropolitan juga layak disebut sebagai kota yang punya banyak pulau. Saat Anda rindu bersantai di pantai atau ingin snorkeling di laut lepas, Anda tidak perlu pergi jauh-jauh ke Bali atau Raja Ampat.
Sebagai provinsi, DKI Jakarta juga mencakup Kabupaten Kepulauan Seribu yang terdiri dari 110 pulau. Tidak heran kalau Jakarta sering sekali dianggap sebagai destinasi wisata Indonesia yang sangat lengkap. Untuk bisa berlibur ke Kepulauan Seribu, Anda hanya perlu menempuh jarak 20 menit sampai 3,5 jam dengan menaiki kapal ferry kayu atau speedboat,
Di sekitar Muara Karang juga ada banyak travel agent yang menjual paket wisata ke Kepulauan Seribu dengan harga di bawah Rp1 juta per orang. Kota dengan Ratusan Mall Mau berbelanja di toko-toko kenamaan? Atau mungkin lelah menelusuri Jakarta di bawah teriknya matahari? Tidak perlu khawatir karena kota Jakarta punya lebih dari 100 mall untuk menjawab segala kebutuhan Anda.
Bahkan, Jakarta menjadi kota dengan mall terbanyak di dunia versi Local Guides Connect yang mencatat ada lebih dari 200 mall di kota ini. Di mana pun Anda berada di Jakarta, rasanya Anda bisa sampai ke mall dalam jarak tempuh 30 menit saja. Beberapa mall bahkan memiliki atraksi khusus seperti ice skating rink, taman outdoor, balai pertemuan, roller coaster, dan lahan shooting range,