Bisnis.com, JAKARTA – Pejompongan adalah satu kawasan di Jakarta Pusat, yang semula merupakan daerah permukiman kelas menengah ke atas. Kawasan tersebut kemudian dikembangkan menjadi tempat tinggal bagi para pegawai negeri dan institusi negara lainnya agar lebih dekat dan mudah berkerja di Ibu Kota.
Menurut Zaenuddin H.M., dalam buku karyanya berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe, setebal 377 halaman diterbitkan Ufuk Press pada 2012, pengembangan permukiman itu dilaksanakan sejak 1950an pada masa pemerintahan Soekarno. Lebih jauh dijelaskan bahwa Pejompongan terletak di sebelah utara kompleks olah raga Senayan (sekarang Gelola Bung Karno) dan timur kawasan Slipi.
Secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Tanah Abang, dan sebagain besar berada di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Daerah Pejompongan terdiri dari 7 blok, yang dimulai dari Blok A hingga G. Dan uniknya, semua jalan di kawasan itu memakai nama-nama danau yang ada seluruh Indonesia.
- Di daerah Pejompongan juga terdapat rumah sakit besar yakni Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo.
- Adapun cikal bakal RSAL berawal pada 1960-an dari sebuah kegiatan pelayanan kesehatan berupa perawatan pasien di Jl Cut Meutia No.16 dan klinik bersaling di Jl Citandui No.4 dan Jl Cidurian No.2 Menteng, Jakarta Pusat.
Kedua klinik bersalin di Jakarta Pusat tersebut dikelola oleh Dinas Kesehatan Komando Daerah Maritim Djakarta yang berkedudukan di Jl Prapatan No.48 Jakarta. Entah bagaimana ceritanya sehingga kawasan itu disebut Pejompongan, yang kini lokasinya menjadi sangat strategis, yang antara lain karena dilintasi banyak kendaraan.
Pejompongan masuk Jakarta Apa?
Senin, 31 Januari 2022 – 07:27 WIB loading. Penampakan kawasan Pejompongan di antara gedung tinggi sebuah bank. Foto: Istimewa A A A JAKARTA – Pejompongan, kawasan yang lokasinya sangat strategis dan memiliki berbagai kuliner terkenal ini mempunyai sejarah yang cukup menarik. Pejompongan berasal dari kata dusun atau kampung yang menjadi salah satu kawasan di Jakarta Pusat.
- Pejompongan terletak di sebelah Utara kompleks Gelola Bung Karno Senayan dan Timur kawasan Slipi.
- Secara administratif, Pajempongan berada dalam wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
- Pejompongan terdiri dari 7 blok, yang dimulai dari Blok A hingga G.
- Dan uniknya, semua jalan di kawasan itu memakai nama-nama danau yang ada seluruh Indonesia.
Baca juga: Asal Usul Nama Cakung, Dulunya Batas Wilayah Kekuasaan Indonesia dan Sekutu Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (31/1/2022), asal-usul nama Pejompongan (Pedjompongan) berasal dari Kampong Djati dan Kampong Pedjompongan. Nama Pedjompongan sudah terkenal sejak era VOC/Belanda.
Hal ini bermula dari kawasan Tanah Abang awalnya ditempati oleh pasukan pribumi pendukung militer VOC/Belanda yang berasal dari Jawa. Hal inilah yang menyebabkan kawasan tempat tinggal mereka disebut Tanah Abang. Mereka menanam jati ke arah hulu. Di area hutan jati kemudian terbentuk perkampungan yang disebut Kampong Djati.
Mereka juga menanam jati ke arah hulu. Di area hutan jati yang baru ini kemudian terbentuk perkampungan yang disebut Pedjompongan. Nama Kampong Pedjompongan semakin terkenal karena di area perkampungan ini Sungai Kroekoet (Krukut) disodet dan mengalirkannya melalui kanal hingga Angke.
Lebih ke hulu dari Kampung Pedjompongan dibangun bendungan untuk mengairi persawahan di Pedjompongan. Area sekitar bendungan di Sungai Krukut ini kemudian terbentuk Kampong Bendoengan (hoeloe dan hilir). Setelah adanya bendungan ini, pemerintah mengkapitalisasi lahan di perkampongan Pedjompongan yang disebut Land Laanhof (land pertama kali yang dimiliki oleh keluarga Laanhof).
Baca juga: Asal Usul Pondok Pinang, dari Tempat Singgah Budak VOC hingga Perumahan Elite Pondok Indah Sejarah panjang Pajempongan tidak hanya soal area penempatan pasukan pendukung militer VOC/Belanda, tetapi juga soal pembangunan kanal. Pembangunan bendungan juga terkait dengan perkampongan Pedjompongan.
Pejompongan masuk kelurahan apa?
Bisnis.com, JAKARTA – Pejompongan adalah satu kawasan di Jakarta Pusat, yang semula merupakan daerah permukiman kelas menengah ke atas. Kawasan tersebut kemudian dikembangkan menjadi tempat tinggal bagi para pegawai negeri dan institusi negara lainnya agar lebih dekat dan mudah berkerja di Ibu Kota.
- Menurut Zaenuddin H.M., dalam buku karyanya berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe, setebal 377 halaman diterbitkan Ufuk Press pada 2012, pengembangan permukiman itu dilaksanakan sejak 1950an pada masa pemerintahan Soekarno.
- Lebih jauh dijelaskan bahwa Pejompongan terletak di sebelah utara kompleks olah raga Senayan (sekarang Gelola Bung Karno) dan timur kawasan Slipi.
Secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Tanah Abang, dan sebagain besar berada di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Daerah Pejompongan terdiri dari 7 blok, yang dimulai dari Blok A hingga G. Dan uniknya, semua jalan di kawasan itu memakai nama-nama danau yang ada seluruh Indonesia.
Di daerah Pejompongan juga terdapat rumah sakit besar yakni Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo. Adapun cikal bakal RSAL berawal pada 1960-an dari sebuah kegiatan pelayanan kesehatan berupa perawatan pasien di Jl Cut Meutia No.16 dan klinik bersaling di Jl Citandui No.4 dan Jl Cidurian No.2 Menteng, Jakarta Pusat.
Kedua klinik bersalin di Jakarta Pusat tersebut dikelola oleh Dinas Kesehatan Komando Daerah Maritim Djakarta yang berkedudukan di Jl Prapatan No.48 Jakarta. Entah bagaimana ceritanya sehingga kawasan itu disebut Pejompongan, yang kini lokasinya menjadi sangat strategis, yang antara lain karena dilintasi banyak kendaraan.
Bendungan Hilir Jakarta Pusat masuk kecamatan apa?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bendungan Hilir | |
---|---|
Kelurahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Khusus Ibukota Jakarta |
Kota Administrasi | Jakarta Pusat |
Kecamatan | Tanah Abang |
Kodepos | 10210 |
Kode Kemendagri | 31.71.07.1002 |
Luas | 1.58 km² |
Jumlah penduduk | 20.025 jiwa (2013) |
Kepadatan | 12.674 jiwa/km² (2013) |
Bendungan Hilir adalah salah satu kelurahan di kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia, Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 20.025 jiwa, dengan perincian: penduduk laki-laki 10.256 jiwa, penduduk perempuan 9.764 jiwa dan warga negara asing (WNA) 5 jiwa.
Kelurahan ini memiliki luas 158,16HA 2, Memiliki 124 rukun tetangga (RT) dan 9 rukun warga (RW). Kelurahan ini berbatasan dengan Rel Kereta Api dengan Kelurahan Petamburan di sebelah utara, Jl. Jend. Gatot Subroto dengan Kelurahan Gelora di sebelah barat, Kali Krukut dan Kali Malang dengan Kel. Kb.Melati di sebelah timur dan Jl.
Jend. Sudirman dengan Kelurahan Karet Semanggi Jakarta Selatan di sebelah selatan.
Kenapa dinamakan Bendungan Hilir?
Bisnis.com, JAKARTA-Bendungan Hilir merupakan satu kawasan di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penyebutan wilayah tersebut sering disingkat menjadi Benhil. Benhil kini menjadi tempat jajanan atau wisata kuliner warga Ibu Kota yang menjajakan berbagai menu makanan dengan harga terjangkau masyarakat luas.
Maka tidak heran jika pada akhir pekan atau hari libur di kawasan tersebut banyak pengunjungnya. Nah mengapa disebut Bendunga Hilir atau Benhil? Zaenuddin HM, jurnalis dan penulis buku Trilogi Jakarta, menjelaskan tentang Benhil dalam bukunya setebal 377 halaman, berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012.
Bendungan Hilir terbentuk dari dua kata yaitu Bendungan dan Hilir. Pada masa lampau kota Batavia banyak terdapat sungai atau kali dan kanal-kanal. Pada masa itu oleh pemerintahan Hindia Belanda dibangunlah bendungan-bendungan atau dam sebagaiman yang ada di negara mereka.
- Bendungan dibuat untuk menahan laju air menjadi waduk atau danau, yang airnya bisa digunakan masyarakat, teruama pada musim kemarau.
- Ada bendungan yang terletak di barat, timur, selatan maupun di utara atau hilir,
- Adapun bendungan yang terdapat di wilayah Kecamatan Tanah Abang itu letaknya di hilir, atau orang Betawi menyebutnya milir, sehingga disebut bendungan hilir, yang akhirnya menjadi nama resmi kawasan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Editor : Martin Sihombing Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Benhil artinya apa?
Bisnis.com, JAKARTA-Bendungan Hilir merupakan satu kawasan di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Nama kawasan itu juga sering disingkat jadi Benhil. Kini Benhil populer sebagai pusat tempat jajanan atau wisata kuliner yang menyediakan berbagai menu makanan dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.
Maka tidak heran jika pada akhir pekan atau hari libur di kawasan Benhil banyak pengunjungnya. Tapi, tahukah Anda kenapa daerah itu dinamai Bendungan Hilir? Zaenuddin HM, menjelaskan asal muasal nama Benhil di dalam bukunya berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012.
Bendungan Hilir terbentuk dari dua kata yaitu Bendungan dan Hilir. Pada masa lampau kota Batavia banyak terdapat sungai atau kali dan kanal-kanal. Pemerintahan Hindia Belanda membangun bendungan-bendungan atau dam sebagaimana yang ada di negara mereka.
Bendungan dibuat untuk menahan laju air menjadi waduk atau danau, yang airnya bisa digunakan masyarakat, terutama pada musim kemarau. Ada bendungan yang terletak di barat, timur, selatan maupun di utara atau hilir, Dan bendungan yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Abang itu letaknya di hilir atau orang Betawi menyebutnya milir,
Akhirnya nama kawasan itu disebut sebagai Bendungan Hilir yang akhirnya menjadi nama resmi kawasan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Editor : Andhika Anggoro Wening Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Pasar Tanah Abang masuk kelurahan apa?
Pasar Tanah Abang Kel/Ds. Kampung Bali Kec. Tanah Abang – Jakarta Pusat DKI Jakarta.
Kenapa di sebut Tanah Abang?
Senin, 21 Februari 2022 – 05:40 WIB loading. Potret jalanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada masa Batavia tahun 1870. Foto: Ist A A A JAKARTA – Terdapat 3 versi asal usul nama Tanah Abang, mulai dari penyerangan pasukan Mataram, sopir angkot, hingga Phoa Bingham. Versi yang paling lama dan dikenang masyarakat luas yakni sejarah pasukan Mataram melakukan penyerangan ke Batavia.
- Tanah Abang yang merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Pusat pada tahun 1628 disinggahi oleh pasukan Mataram.
- Saat itu, bala tentara Mataram melihat tanah di daerah itu berwarna merah.
- Melihat pemandangan yang jarang ditemui kemudian pasukan Mataram menamakan daerah tersebut Tanah Abang.
- Baca juga: Misteri Tanah Abang Tempo Dulu, Wanita Cantik Jadi-jadian Penunggu Kuburan Karet Penamaan Tanah Abang berasal dari bahasa Jawa yakni Abang yang berarti Merah dalam bahasa Indonesia.
Sejak saat itu, kawasan tersebut dikenal dengan nama Tanah Abang. Berdasarkan sumber dihimpun SINDOnews, versi lainnya asal usul nama Tanah Abang diambil dari sebuah cerita pada tahun 1900-an. Ketika itu, ada satu kawasan yang sering disebut Nabang. Kata Nabang ini biasa diucapkan sopir angkutan umum untuk menarik penumpang. Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Dok SINDOnews Sejarah kata Nabang jika berdasarkan penulisan masa Hindia Belanda mendapat imbuhan “De” sehingga menjadi De Nabang. Kemudian, penduduk setempat yang memiliki dialek berbeda menyebut De Nabang menjadi Tenabang.
Setelah itu, banyak pihak yang mencoba meluruskan kata tersebut menjadi Tanah Abang. Versi terakhir asal usul nama Tanah Abang ketika zaman VOC. Pada tahun 1948 ada seorang pengusaha keturunan Tionghoa bernama Phoa Bingham yang memiliki kuasa memegang sebuah kawasan atau daerah setempat. Sebagai penguasa kawasan, Phoa Bingham mulai membangun dengan membuat kanal untuk sarana pengangkutan.
Kemudian, para pekerja di kawasan tersebut mulai menyebutnya dengan Tanah Abang. Sebutan itu didasarkan pada arti “Abang” yang berarti sapaan untuk laki-laki. Lama kelamaan mereka menyebut kawasan milik Phoa Bingham dengan sebutan Tanah Abang. Baca juga: Asal Usul Nama Pondok Ranggon, Wasiat dari Mbah Santri Itulah sekelumit 3 versi asal usul Tanah Abang yang kini menjadi tempat tersohor sebagai pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Mengapa namanya pasar Tanah Abang?
Karena tanah di lokasi tersebut berwarna merah, mereka kemudian menyebutnya ‘ Tanah Abang ‘ yang dalam bahasa Jawa ‘ abang ‘ berarti merah.
Mengapa bendungan dibuat oleh manusia?
Dilansir dari Teaching Engineering, Kamis (10/2/2022), bendungan dibangun untuk menyediakan air bagi keperluan rumah tangga, industri, dan irigasi.
Kode Pos 12190 kecamatan apa?
Untuk tempat lainnya dengan nama yang sama, lihat Senayan,
Senayan | |
---|---|
Kelurahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | D.I Jakarta |
Kota Administrasi | Jakarta Selatan |
Kecamatan | Kebayoran Baru |
Kodepos | 12190 |
Kode Kemendagri | 31.74.07.1006 |
Luas | – |
Jumlah penduduk | – |
Kepadatan | – |
Senayan adalah kelurahan di kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia, Kelurahan ini memiliki kode pos 12190. Nama Senayan sendiri sering dirujuk untuk menyebut kawasan kelurahan Gelora, Tanah Abang, Sementara kelurahan Senayan sendiri sering dirujuk dengan nama SCBD, atau nama kawasan masyarakat setempat yaitu Tulodong.